Monday, 30 April 2012

Referensi Nama Kain #1

Art Linen -- Kain linen dengan diameter benang yang berukuran lebih besar.
Gb.1 Kain Art Linen

Albert Cloth - kain wol dengan setiap sisi kain memiliki warna yang berbeda. Dikenal juga dengan sebutan "golf cloth" atau "plaid back".
Gb.2 Kain albert cloth

Armure - kain dengan pola mengimitasi baju zirah abad pertengahan.

Astrakhan - kain wol atau sutra yang ditenun dengan mengimitasi tekstur bulu.

Gb.3 Kain astrakhan

Backed cloth - kain dengan tambahan lapisan tenunan sehingga bersifat lebih berat dan tebal.

Gb.4 Kain backed cloth

Batiste - kain kapas atau kain linen yang berwarna putih bersih.

Gb.5 Kain batiste
Batting - kain kapas yang digunakan untuk kain isian

Gb.6 Kain batting

Beaver - mirip seperti Kersey, tapi bersifat lebih lembut

Bedford - kain kapas dengan tenunan rapat yang hampir mirip dengan Pique

Bonde - kain dengan tenunan longgar dan memiliki tekstur agak berbulu

dilanjut ke part #2...


Friday, 27 April 2012

Nama dan Jenis Kain

Tekstil biasanya dinamakan dengan nama tempat tekstil itu pertama kali diiproduksi, nama penemu tekstil tersebut, dan proses pembuatan tekstil tersebut. Banyak nama tekstil yang berubah sejak zaman pertengahan hingga sekarang. Kain Buckram pada awalnya disebut kain Bokkara karena memang kain jenis ini pada awalnya pertama kali dibuat di Bokkara. Di zaman pertengahan kain ini termasuk jenis kain mewah dan mahal yang digunakan untuk dekorasi maupun bendera hingga gaun.

Fustian, sejenis corduray atau velveteen, pertama kali dibuat di daerah Fustat di Mesir. Kain ini dibuat dengan mencampurkan kain sutera dengan kapas. Kain jenis ini pada zaman pertengahan banyak dipakai oleh kesatria di Eropa.

Kain yang dulu sempat terkenal di Perancis dan pertama kali dibuat di kota Mustrevilliers dinamakan kain mustyrd devells.

China merupakan bangsa pertama yang membuat kain sutra yang berpola. India, Persia, Syria, dan Bizantium selanjutnya mempelajari teknik tersebut dari bangsa China. Kain tersebut disebut diaspron yang pada zaman itu memiliki arti pola.

Bandekin, jenis kain mewah, berasal dari Bagdad. Kain Calico dinamakan dari nama kota yang pertama kali memproduksi kain tersebut yaitu di Calcutta, India.

Gb.1 Kain Fustian

Gb.2 Kain Buckram


Thursday, 26 April 2012

Kain Sutera

Sebagian besar kain sutera dapat dicuci tanpa merusak seratnya, tetapi beberapa di antaranya perlu pendekatan yang berbeda untuk tetap mempertahankan kilauannya. Semua kain sutera akan rusak kilauannya jika dicuci dengan air yang terlampau panas.

Kain sutera biasanya memiliki campuran serat kapas atau rami. Kain sutera yang baik biasanya lebih berat dari kain sutera pada umumnya karena proses pembersihan lilin kepompong dilakukan secukupnya.

Beberapa jenis kain sutera di antaranya Taffeta, Foulard, Satin, dan Velvet.

Satin memiliki karakteristik sangat berkilau dan lembut. Karakter ini didapat dari proses penenunannya yang berbeda.

Gb.1 Kain Velvet
Velvet, bagi beberapa orang dikatakan sebagai kain terbaik karena tekstur dan keawetannya dipadu dengan karakteristik kilauan serat sutera. Velvet dapat digunakan untuk hampir segala jenis tekstil, mulai jubah hingga topi. Velvet semakin populer saat perkembangan teknologi membuat harga kain ini semakin ekonomis dan semakin bervariasi. Velvet pada awalnya dibuat dari serat sutera sisa penenunan sehingga pada umumnya memiliki harga yang lebih ekonomis, namun dengan pengolahan yang tepat serat tersebut dapat dirubah menjadi kain yang digemari oleh masyarakat. 


Gb.2 Kain Foulard


Gb.3 Kain Tafetta

Gb.4 Kain Satin














Info dan gambar lebih banyak dapat dilihat di
http://anjouclothing.com/tag/satin/

Tuesday, 24 April 2012

Kain Wol

Ada banyak sekali jenis wol misalnya cashmere, mohair, homespun, dll. Akhir-akhir ini banyak ditambahkan jenis kain wol baru, maupun terkadang jenis kain yang lama dengan pemberian nama yang baru. Jenis kain wol yang umumnya ditemukan di toko antara lain serges, cashmere, dan henrietta. Serges memiliki tekstur kasar, kuat, dan elastis, sedangkan cashmere dan Henrietta memiliki tekstur yang lembut.

Jenis kain wol Tweeds dan Homespun ditenun dengan tangan maupun mesin tenun manual. Jenis kain wol ini memberikan hasil akhir yang berkesan kurang rapat, namun sangat nyaman dikenakan dan cenderung awet. Negara yang terkenal memproduksi jenis kain wol ini adalah Skotlandia dan Irlandia.

Jenis kain wol yang lain, yaitu Mohair, dibuat khusus dari bulu domba anggora dan biasanya ditenun dengan sutera. Kain ini sangat awet, tidak menyusut, dan sangat baik dalam menyerap keringat. Kain jenis ini juga sangat lembut, elastis, dan memiliki kilauan khas sutera.

Gb.1 Domba Anggora

Gb.2 Kain Mohair


Thursday, 19 April 2012

Linen

Gb.1 Kain Linen


Linen merupakan salah satu jenis tekstil tertua, oleh karena dipakai oleh bangsa mesir untuk membungkus mumi firaun. Bagi beberapa orang, linen merupakan bahan yang paling baik untuk ornamen. Linen memiliki karakteristik kecerahan yang semakin meningkat saat dicuci, kualitas tekstur yang baik, dan memberikan kesan segar.


Wednesday, 18 April 2012

Kain Cotton

Gb.1 Cotton fabrics
Kain cotton memiliki karaktertistik dingin, berat, bukan konduktor panas yang baik, dan mudah dicuci. Kain ini lebih mudah lusuh dan kehilangan kecerahannya. Kain cotton paling baik jika digunakan tanpa digabungkan dengan kain yang lain karena karakteristik di atas. Kelebihan utama kain cotton adalah proses produksinya yang relatif lebih mudah dan ekonomis dibanding kain jenis lain.

Kain cotton sendiri memiliki berbagai jenis varian di antaranya muslin, calico, gingham, denim, dan dimity. Perbedaan dalam setiap varian diakibatkan oleh sedikit perbedaa dalam proses produksi.


Tuesday, 17 April 2012

Finishing

Gb.1 Proses Finishing
Seluruh proses pengolahan tekstil dari bahan mentah hingga berbentuk kain seringkali meninggalkan beberapa kekurangan yang perlu diperiksa sebelum kain siap diolah ke tahap selanjutnya. Kekurangan dapat berupa bagian kain yang rusak, penyusutan yang tidak seragam akibat proses pencucian, sisa sabun, dll. Proses finishing memastikan bahwa kain yang diproduksi siap digunakan dan siap diolah untuk keperluan pakaian konsumen. Tujuan utama dari finishing adalah memberikan penampilan kain yang terbaik yang pada akhirnya dapat menarik minat pembeli.



Monday, 16 April 2012

Printing

Gb.1 Mesin printing kain
Sebelum ditemukan mesin cetak, pewarnaan dan pemberian gambar pada kain dilakukan melalui proses tenun. Mesin cetak tekstil telah berevolusi dari yang sebelumnya menggunakan cetakan dari kayu menjadi secara pengontrolan digital. Dalam industri tekstil modern, proses printing dilakukan sebelum proses pewarnaan kain. Hal ini dapat dilakukan karena dalam pewarna yang digunakan dalam proses printing memiliki zat anti untuk jenis pewarna yang lain. Selain proses memberikan pewarna pada kain, beberapa proses printing dilakukan dengan cara mencabut warna yang ada pada kain.

Zat pewarna yang digunakan di printing modern mengandung zat pewarna dan zat anti untuk pewarna kain jenis yang lain. Setelah zat pewarna ini diaplikasikan di kain, proses selanjutnya adalah menguapkan kain untuk membuat hasil printing lebih tahan lama. Proses selanjutnya adalah pencucian kain dan pengeringan.

Kadangkala, industri tekstil mencoba mengimitasi desain tenunan yang memiliki nilai mahal di pasaran. Untuk membedakan apakah suatu kain memperoleh desainnya dari proses tenun manual, atau melalui printing, kita dapat melihat bagian belakang dari kain. Hal ini karena proses printing hanya memberikan desain pada satu sisi kain, sementara proses tenun manual akan memberikan desain pada kedua sisi.


Friday, 13 April 2012

Bleaching dan Dyeing

Serat dapat diwarnai saat masih berbentuk serat maupun telah berbentuk benang. Pada umumnya pada industri tekstil, serat diwarnai tidak padan saat telah berbentuk kain.

Bleaching adalah proses pemutihan maupun pembersihan berbagai bahan pengotor pada serat melalui proses kimiawi. Proses bleaching pada industri tekstil biasanya seperti berikut:
1. dibasahi
2. direbusdengan air kapur
3. dicuci
4. diberi zat asam
5. dicuci
6. direbus dengan zat basa dan sabun
7. dicuci
8. diberi larutan bleaching (hidrogen peroksida)
9. dicuci
10. diberi zat asam
11. dicuci

Hasil dari proses bleaching adalah serat yang putih bersih yang akan menghasilkan warna yang sangat baik saat diberi warna. Proses pewarnaan adalah perebusan serat pada larutan pewarna lalu serat dikeringkan.


Gb.1 Serat: sebelum dan sesudah di bleaching
Gb.2 Proses dyeing (rumahan)




Thursday, 12 April 2012

Memilin

Proses memilin adalah proses dasar dalam persiapan bahan baku tekstil yaitu benang. Proses ini mencakup beberapa kegiatan yaitu: (menggunakan kapas sebagai contoh)
1. Pembukaan dan Pemurnian
2. Penyisiran
3. Pengumpulan
4. Pemilinan

Kegiatan pembukaan dan pemurnian diperlukan untuk membuka biji kapas dan mengambil serat kapas dari dalamnya. serat kapas tersebut selanjutnya dimurnikan dari berbagai kotoran yang melekat, seperti debu, lumpur, biji, dll.

Selanjutnya serat yang sudah dimurnikan masuk ke dalam proses penyisiran untuk dirapikan. Proses ini penting untuk memastikan saat pemilinan serat sudah dalam posisi paralel yang seragam. Serat kapas lalu dikumpulkan dalam jumlah enam sampai dengan enam belas helai untuk menghasilkan diameter benang yang diinginkan.

Kegiatan terakhir adalah pemilinan serat untuk menjadi benang.


Gb.1 Mesin pembuka biji kapas
Gb.2 Mesin penyisir (combing)

Gb.3 Mesin pengumpul serat
Gb.4 Mesin pemilin




Menenun

Menenun adalah proses mengayam benang menjadi kain. Mesin tenun modern mampu mengerjakan proses ini dengan otomatis dan dapat dioperasikan oleh siapa saja.

Benang yang akan ditenun biasanya diwarnai terlebih dahulu sesuai keinginan. Proses penenunan pada mesin tenun modern sendiri sebenarnya sama saja dengan tenun manual hanya saja menggunakan mesin. Pada dasarnya penenunan dilakukan dengan cara menyusun benang secara mendatar, kemudian memasukkan benang di antaranya.

Pola tenunan sendiri ada bermacam-macam, namun pada dasarnya berasal dari tiga pola berikut:
a. Biasa
b. Twills
c. Sateen

Dari ketiga jenis pola tenunan ini berkembang berbagai jenis pola seperti:
a. Rib Weave
b. Basket Weave


Gb.1 Tenunan pola biasa

Gb.2 Tenunan pola Twill

Gb.3 Tenunan pola sateen


Gb.4 Tenunan pola rib weave
Gb.5 Tenunan pola basket weave

Monday, 9 April 2012

Perbandingan Harga berbagai Serat

Berikut Perbandingan harga berbagai serat pada tahun 1907, memang cukup lama, tetapi semoga dapat dijadikan gambaran sekilas:
Kapas -- $0,14 s.d. $0,28 per kilogram
Flax -- $0,24 s.d. $0,6 per kilogram
Wool -- $0,3 s.d. $0,6 per kilogram
Sutera Mentah -- $14,00 s.d. $20,00 per kilogram

Friday, 6 April 2012

Sutera

Serat Sutera adalah serat terbaik dari seluruh jenis serat yang ada. Serat ini hampir sempurna, sangat halus, dan dalam setiap seratnya dapat memiliki panjang 300m s.d.1200m tanpa terputus. Sutera berbeda dengan jenis serat nabati dan hewani karena sutera tidak terdiri dari sel, melainkan protein.

Penghasil sutera adalah ulat yang menghasilkan sutera sebagai pelindung kepompong saat proses metaformosis. Peternak ulat sutera banyak ditemui di Cina, Jepang, India, Turki, dan Perancis. Sutera yang terbaik berasal dari ulat sutera liar yang pada umumnya menghasilkan sutera yang lebih lembut dibanding ulat yang dibudidayakan.

Proses budidaya ulat sutera dimulai dengan telur ulat yang dibiarkan hingga menetas. Setelah menetas ulat dipindahkan ke kotak dan diberi makan daun mulberry. Saat telah dewasa, ulat memanjat ranting yang diletakkan di kotak dan mulai membentuk kepompong. Sutera keluar dari dua lubang di dekat mulut ulat yang pada awalnya berupa cairan lalu kemudian mengeras menjadi serat sutera. Dengan gerakan yang seperti membentuk angka 8, ulat sutera menjalin sutera dari bagian kepala hingga kaki sampai akhirnya seluruh tubuh ulat tertutupi sutera. Jika ulat sudah berubah menjadi ngengat, dia akan keluar dari kepompong dengan memakan sebagian kepompong. Hal ini dapat merusah serat sutera yang sebelumnya terjalin tidak terputus. Oleh karena itu, kepompong dipanen sebelum ngengat keluar. Kepompong dipanggang dengan suhu rendah untuk membunuh ulat, namun tetap mempertahankan sutera.

Kepompong yang sudah dipanen lalu direndam dalam air sabun hangat untuk memecah ikatan kepompong. Lalu, kepompong akan terurai menjadi serat sutera dan dapat dicari bagian ujung dari serat suteranya. Empat sampai lima serat akan disatukan dan dipintal bersama untuk membentuk benang sutera. Benang tersebut lalu dijemur hingga kering. Setelah kering benang akan menyusut sehingga beberapa benang perlu digabungkan untuk menghasilkan benang dengan diameter yang diinginkan.

Gb.1 Daur hidup ulat sutera (bawah-atas: kepompong, ulat menjalin sutera, kepompong terbungkus sutera, ulat, ngengat)




Thursday, 5 April 2012

Flax

Flax adalah serat kedua yang paling sering dipakai di dunia tekstil. Flax adalah bahan yang digunakan untuk membuat kain linen. Tanaman flax berbentuk mirip padi dan dipanen secara tahunan. Pengolahan flax memerlukan penangan khusus karena banyak zat lain yang perlu dibebaskan dari serat. Dalam pengolahannya, flax perlu menjalani proses khusus yang disebut retting, yaitu proses perendaman flax di dalam air selama beberapa minggu agar serat-seratnya dapat diurai. Bagian yang dipakai dari flax untuk diambil  seratnya adalah kulit bagian batang, sementara bagian yang lain tidak dipergunakan.

Saat serat flax yang bersih sudah didapatkan, serat flax akan memiliki karakter yang berkilau, kuat, dan bertekstur mirip sutera. Serat flax berukuran panjang dan lebih besar dibandingkan kapas. Serat ini kurang elastis dibandingkan kapas. Serat flax merupakan konduktor panas yang baik sehingga kain linen yang dihasilkan akan memberikan karakteristik dingin karena lebih cepat menghantarkan panas tubuh ke udara.

Gb.1 Memanen Flax

Gb. 2 (dari kiri) flax mentah, setelah direting, setelah dibersihkan, dan saat siap digunakan

Wednesday, 4 April 2012

Wol

Wol merupakan serat hewani yang paling penting mengingat volume penggunaannya yang sangat besar di dunia. Secara umum, wol dianggap berasal dari bulu domba, namun sebenarnya wol dapat juga berasal dari bulu unta maupun kambing. Wol memiliki kelebihan dari segi kekuatan, kelembutan, elastisitas, kemudahan pewarnaan, dan dapat menyimpan kehangatan. Serat wol memilki struktur bersisik sehingga  sangat mudah dipintal menjadi benang.

Bulu, sebagai bahan baku wol, dapat ditemukan di banyak jenis hewan. Kualitas bulu yang didapat sangat bergantung pada keturunan, iklim, dan ketersediaan makanan pada hewan yang menjadi sumber bulu. Misalnya, bulu yang diambil dari domba yang hidup di padang yang tandus akan bertekstur kasar.

Gb.1 Gambar mikroskopis dari serat wol
Gb.2 Domba Marino (lihat bulunya :P)
 


Tuesday, 3 April 2012

Kapas


Gb.1 Kegiatan memetik kapas
Kapas adalah bahan baku tekstil yang paling luas dan paling banyak digunakan di dunia. Produsen kapas terbesar adalah Cina, dengan posisi kedua ditempati oleh Amerika. Sebuah suku di India-lah yang pertama kali menggunakan serat kapas untuk tekstil. Peran kapas sebagai bahan baku utama tekstil  merebak setelah mesin pemisah biji kapas ditemukan oleh Eli Whitney di tahun 1794. Tanpa menggunakan bantuan mesin, dua setengah kilogram kapas yang dapat dipisahkan dari biji untuk oleh pekerja dalam waktu seminggu. Dengan bantuan mesin modern, 2.500 kilogram kapas dapat dipisahkan dari biji setiap harinya.

Serat kapas adalah substansi putih yang menyelimuti biji kapas. Tanaman kapas dapat ditemukan secara alami tumbuh di berbagai tempat di dunia. Kualitas serat kapas ditentukan oleh kekuatan dan homogenitas seratnya.
Gb.2 Polong kapas yang matang
Gb.3 Polong kapas mentah
Kapas dipanen saat matang, saat polong buah pecah. Serat kapas mentah berkekuatan kurang dan susah diwarnai. Setelah dipetik, polong kapas dikirim ke pabrik pemisahan untuk diambil seratnya. Serat kapas ini lalu dicuci dan diputihkan, kemudian dibentuk paket dan dikirm ke pabrik pemintalan.

Gb. 5 Serat kapas matang
Gb. 4 Serat kapas mentah
Serat kapas, yang pada dasarnya terputus-putus, dapat dipintal karena berbentuk seperti spiral. Serat kapas memiliki struktur spiral unik yang tidak dapat ditemukan pada serat lain. Struktur ini membuat pakaian dari kapas memiliki karakater yang lebih elastis. Serat kapas tahan terhadap panas sehingga dapat diseterika suhu tinggi dan tahan terhadap zat basa (detergen). Akan tetapi, serat kapas sangat lemah dan akan rusak jika terkena asam.



Monday, 2 April 2012

Serat

Serat dari hewan maupun tumbuhan telah sejak lama digunakan untuk keperluan pakaian dan tekstil. Bulu domba, sutra, dan kulit merupakan bahan umum yang digunakan dari serat hewani. Serat nabati yang sering dipergunakan antara lain kapas, rami, flax, jute, dan hemp. Meskipun kedua jenis serat ini dapat dipergunakan dengan baik, jenis serat yang paling banyak dipergunakan adalah serat nabati, mengingat kemudahannya dalam proses produksi dan pengolahan. 

Gb.1 Bulu Domba

Gb. 2 Jute

Gb. 3 Sutera

Gb.4 Kulit Hewan

Gb. 5 Flax

Gb. 6 Hemp

Gb. 7 Kapas