Monday, 16 April 2012

Printing

Gb.1 Mesin printing kain
Sebelum ditemukan mesin cetak, pewarnaan dan pemberian gambar pada kain dilakukan melalui proses tenun. Mesin cetak tekstil telah berevolusi dari yang sebelumnya menggunakan cetakan dari kayu menjadi secara pengontrolan digital. Dalam industri tekstil modern, proses printing dilakukan sebelum proses pewarnaan kain. Hal ini dapat dilakukan karena dalam pewarna yang digunakan dalam proses printing memiliki zat anti untuk jenis pewarna yang lain. Selain proses memberikan pewarna pada kain, beberapa proses printing dilakukan dengan cara mencabut warna yang ada pada kain.

Zat pewarna yang digunakan di printing modern mengandung zat pewarna dan zat anti untuk pewarna kain jenis yang lain. Setelah zat pewarna ini diaplikasikan di kain, proses selanjutnya adalah menguapkan kain untuk membuat hasil printing lebih tahan lama. Proses selanjutnya adalah pencucian kain dan pengeringan.

Kadangkala, industri tekstil mencoba mengimitasi desain tenunan yang memiliki nilai mahal di pasaran. Untuk membedakan apakah suatu kain memperoleh desainnya dari proses tenun manual, atau melalui printing, kita dapat melihat bagian belakang dari kain. Hal ini karena proses printing hanya memberikan desain pada satu sisi kain, sementara proses tenun manual akan memberikan desain pada kedua sisi.


No comments:

Post a Comment