Tuesday, 8 May 2012

Hem

Hem adalah lipatan pada pakaian yang ditujukan untuk melindungi ujung dari pakaian. Lipatan pertama dari hem sangatlah penting, harus lurus dan rata, karena mempengaruhi keindahan dari hasil akhir hem. Hem sebaiknya dilipat ke dalam. Lipatan hem biasanya dua kali.

Gb.1 Membuat hem



Monday, 7 May 2012

Jahitan Ornamental

Jangan pernah menggunakan simpul dalam menjahit ornamental, melainkan mulailah dengan jahitan-jahitan keccil meliputi pola yang akan dibentuk. Berikut jenis-jenis teknik jahitan dalam membuat jahitan ornamental:
1. Outline Stitch
2. Chain Stitch
3. Cat Stitch
4. Single Feather
5. Double Feather
6. Tripple Feather
7. Modified Feather
8. Double Feather dengan simpul
9. French knot dan outline
10. Herring Bone
11. Fancy Feather
12. Catch Stitch dengan French Knots

Berikut tampilan dari kedua belas jahitan di atas dengan susunan no. 1 s.d. 7 di bagian atas (ki-ka)
dan no.8 s.d. 12 di bagian bawah (ki-ka).

Gb.1 Jahitan ornamental

Friday, 4 May 2012

Jahitan Tangan

Jahitan yang baik, tekanan yang pas, bagian akhir dan pojok yang rapi, kelembutan jahitan yang memberikan hasil yang segar- semua hal itu merupakan hal yang perlu diperhatikan saat menjahit dengan tangan. Penjahitan yang dilakukan pada kain wol, sutera, tentu saja berbeda. Pakaian sehari-hari memerlukan pendekatan pada ketahanan jahitan. Jahitan harus selembut mungkin, mengingat pakaian akan bersentuhan dengan kulit dalam frekuensi dan durasi yang tinggi.Penjahitan yang dilakukan untuk pakaian khusus maupun kostum memerlukan penekanan pada seni dari menjahit itu sendiri.


Pola jahitan secara umum dapat dibagi menjadi dua; biasa dan ornamental. Pola jahitan biasa antara lain
1. basting
2. running
3. the running and backstitch
4. half back stitch
5. back stitch
6. overhand
7. overcast
8. hemming
9. blind or slip stitch

Pola jahitan ornamental yang sering digunakan antara lain:
1. outline
2. chain
3. cat
4. blanket atau loop
5. feather, coral, atau briar
6. hemstitching
7. French knots
8. button hole
9. cross stitch

Gb.1 pola jahitan basting

Thursday, 3 May 2012

Referensi Nama Kain #4

lanjutan dari part #3

Covert - kain yang mengimitasi whipcord

Gb.1 Kain Covert


Crape Cloth - kain wol yang mengimitasi silk scrape

Crash - kain linen yang bertekstur kasar dan kelebaran tenunan beragam.

Gb.2 Kain crash


Cravenette - kain yang memiliki sifat tahan air

Gb.3 kain cravenette


Crepe - kain sutra yang sangat ringan


Gb.4 Kain crepe


Diagonal - kain dengan pola tenunan diagonal yang sangat kentara

Gb.5 Kain diagonal


Doeskin - kain tenun yang rapat dan lembut

Gb.6 Kain doeskin


Drap D'Alma - kain kapas, sutera, maupun wol yang memiliki satu sisi yang memiliki tampilan sangat baik

Drap D'Ete - kain wol yang ringan yang ditenun dengan pola membujur

Drilling - sebutan umum untuk berbagai jenis kain kapas untuk pakaian pria

Lanjut ke part #5

Wednesday, 2 May 2012

Referensi Nama Kain #3

Lanjutan dari #2

Cassimere - Sebutan umum bagi seluruh jenis kain wol

Castor Beaver - Kain wol yang berbobot ringan

Chinchilla - kain tebal, berat, dan memiliki tenunan dua sisi. Memiliki tekstur yang mirip bulu chinchilla. Biasanya digunakan untuk jubah

Gb.1 Kain Chinchilla
Clan Tartan - kain wol berpetak-petak khas Skotlandia

Gb.2 Kain Clan tartan
Clay - kain ini melalui proses khusus yang pertama kali ditemukan oleh  J&P Clay of Haddersfield England

Coating - kain wol yang biasanya digunakan oleh membuat pakaian pria

Corduroy - kain kapas tebal yang memiliki tekstur baik

Gb. 3 Kain Corduroy
Corkscrew-worsted - kain dengan pola tenunan mirip pembuka botol

Cotton worsted - kain campuran antara kapas dan wol

Cottonade - kain kapas yang ditenun mirip kain wol

berlanjut ke part #4

Tuesday, 1 May 2012

Referensi Nama Kain #2

Lanjutan dari part #2

Bourette - kain ini memiliki efek tenun yang diakibatkan benang khusus yang diperlihatkan secara interval di permukaan kain.

Gb. 1 kain bourette


Beverteen - kain kapas berat yang biasanya digunakan untuk berburu

Broadcloth - kain wol yang dirajut dengan baik dan bersifat tebal

Gb. 2 kain broadcloth

Buckram - kain ini bersifat berat, kaku, dan kasar

Buckskin - kain ini kuat dan memiliki pola tenunan yang tegas

Butternut - kain kasar, bewarna cokelat, yang umum digunakan di zaman perang saudara di amerika. Warna cokelat berasal dari biji walnut

Cambric - kain linen yang bewarna putih bersih

Camels hair - kain sutera yang ditenun untuk menyerupai tekstul bulu unta maupun kambing

Gb. 3 kain camels hair

Canvas - kain dengan tenunan yang bervariasi dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Dapat menggunakan serat kapas, sutera, maupun wol.

Gb. 4 kain canvas

Canton flannel - kain tebal dengan bulu-bulu halus pada permukaannya, biasanya digunakan untuk dekorasi dan pakaian.

Gb. 5 kain canton flannel
lanjut ke part #3

Monday, 30 April 2012

Referensi Nama Kain #1

Art Linen -- Kain linen dengan diameter benang yang berukuran lebih besar.
Gb.1 Kain Art Linen

Albert Cloth - kain wol dengan setiap sisi kain memiliki warna yang berbeda. Dikenal juga dengan sebutan "golf cloth" atau "plaid back".
Gb.2 Kain albert cloth

Armure - kain dengan pola mengimitasi baju zirah abad pertengahan.

Astrakhan - kain wol atau sutra yang ditenun dengan mengimitasi tekstur bulu.

Gb.3 Kain astrakhan

Backed cloth - kain dengan tambahan lapisan tenunan sehingga bersifat lebih berat dan tebal.

Gb.4 Kain backed cloth

Batiste - kain kapas atau kain linen yang berwarna putih bersih.

Gb.5 Kain batiste
Batting - kain kapas yang digunakan untuk kain isian

Gb.6 Kain batting

Beaver - mirip seperti Kersey, tapi bersifat lebih lembut

Bedford - kain kapas dengan tenunan rapat yang hampir mirip dengan Pique

Bonde - kain dengan tenunan longgar dan memiliki tekstur agak berbulu

dilanjut ke part #2...


Friday, 27 April 2012

Nama dan Jenis Kain

Tekstil biasanya dinamakan dengan nama tempat tekstil itu pertama kali diiproduksi, nama penemu tekstil tersebut, dan proses pembuatan tekstil tersebut. Banyak nama tekstil yang berubah sejak zaman pertengahan hingga sekarang. Kain Buckram pada awalnya disebut kain Bokkara karena memang kain jenis ini pada awalnya pertama kali dibuat di Bokkara. Di zaman pertengahan kain ini termasuk jenis kain mewah dan mahal yang digunakan untuk dekorasi maupun bendera hingga gaun.

Fustian, sejenis corduray atau velveteen, pertama kali dibuat di daerah Fustat di Mesir. Kain ini dibuat dengan mencampurkan kain sutera dengan kapas. Kain jenis ini pada zaman pertengahan banyak dipakai oleh kesatria di Eropa.

Kain yang dulu sempat terkenal di Perancis dan pertama kali dibuat di kota Mustrevilliers dinamakan kain mustyrd devells.

China merupakan bangsa pertama yang membuat kain sutra yang berpola. India, Persia, Syria, dan Bizantium selanjutnya mempelajari teknik tersebut dari bangsa China. Kain tersebut disebut diaspron yang pada zaman itu memiliki arti pola.

Bandekin, jenis kain mewah, berasal dari Bagdad. Kain Calico dinamakan dari nama kota yang pertama kali memproduksi kain tersebut yaitu di Calcutta, India.

Gb.1 Kain Fustian

Gb.2 Kain Buckram


Thursday, 26 April 2012

Kain Sutera

Sebagian besar kain sutera dapat dicuci tanpa merusak seratnya, tetapi beberapa di antaranya perlu pendekatan yang berbeda untuk tetap mempertahankan kilauannya. Semua kain sutera akan rusak kilauannya jika dicuci dengan air yang terlampau panas.

Kain sutera biasanya memiliki campuran serat kapas atau rami. Kain sutera yang baik biasanya lebih berat dari kain sutera pada umumnya karena proses pembersihan lilin kepompong dilakukan secukupnya.

Beberapa jenis kain sutera di antaranya Taffeta, Foulard, Satin, dan Velvet.

Satin memiliki karakteristik sangat berkilau dan lembut. Karakter ini didapat dari proses penenunannya yang berbeda.

Gb.1 Kain Velvet
Velvet, bagi beberapa orang dikatakan sebagai kain terbaik karena tekstur dan keawetannya dipadu dengan karakteristik kilauan serat sutera. Velvet dapat digunakan untuk hampir segala jenis tekstil, mulai jubah hingga topi. Velvet semakin populer saat perkembangan teknologi membuat harga kain ini semakin ekonomis dan semakin bervariasi. Velvet pada awalnya dibuat dari serat sutera sisa penenunan sehingga pada umumnya memiliki harga yang lebih ekonomis, namun dengan pengolahan yang tepat serat tersebut dapat dirubah menjadi kain yang digemari oleh masyarakat. 


Gb.2 Kain Foulard


Gb.3 Kain Tafetta

Gb.4 Kain Satin














Info dan gambar lebih banyak dapat dilihat di
http://anjouclothing.com/tag/satin/

Tuesday, 24 April 2012

Kain Wol

Ada banyak sekali jenis wol misalnya cashmere, mohair, homespun, dll. Akhir-akhir ini banyak ditambahkan jenis kain wol baru, maupun terkadang jenis kain yang lama dengan pemberian nama yang baru. Jenis kain wol yang umumnya ditemukan di toko antara lain serges, cashmere, dan henrietta. Serges memiliki tekstur kasar, kuat, dan elastis, sedangkan cashmere dan Henrietta memiliki tekstur yang lembut.

Jenis kain wol Tweeds dan Homespun ditenun dengan tangan maupun mesin tenun manual. Jenis kain wol ini memberikan hasil akhir yang berkesan kurang rapat, namun sangat nyaman dikenakan dan cenderung awet. Negara yang terkenal memproduksi jenis kain wol ini adalah Skotlandia dan Irlandia.

Jenis kain wol yang lain, yaitu Mohair, dibuat khusus dari bulu domba anggora dan biasanya ditenun dengan sutera. Kain ini sangat awet, tidak menyusut, dan sangat baik dalam menyerap keringat. Kain jenis ini juga sangat lembut, elastis, dan memiliki kilauan khas sutera.

Gb.1 Domba Anggora

Gb.2 Kain Mohair


Thursday, 19 April 2012

Linen

Gb.1 Kain Linen


Linen merupakan salah satu jenis tekstil tertua, oleh karena dipakai oleh bangsa mesir untuk membungkus mumi firaun. Bagi beberapa orang, linen merupakan bahan yang paling baik untuk ornamen. Linen memiliki karakteristik kecerahan yang semakin meningkat saat dicuci, kualitas tekstur yang baik, dan memberikan kesan segar.


Wednesday, 18 April 2012

Kain Cotton

Gb.1 Cotton fabrics
Kain cotton memiliki karaktertistik dingin, berat, bukan konduktor panas yang baik, dan mudah dicuci. Kain ini lebih mudah lusuh dan kehilangan kecerahannya. Kain cotton paling baik jika digunakan tanpa digabungkan dengan kain yang lain karena karakteristik di atas. Kelebihan utama kain cotton adalah proses produksinya yang relatif lebih mudah dan ekonomis dibanding kain jenis lain.

Kain cotton sendiri memiliki berbagai jenis varian di antaranya muslin, calico, gingham, denim, dan dimity. Perbedaan dalam setiap varian diakibatkan oleh sedikit perbedaa dalam proses produksi.


Tuesday, 17 April 2012

Finishing

Gb.1 Proses Finishing
Seluruh proses pengolahan tekstil dari bahan mentah hingga berbentuk kain seringkali meninggalkan beberapa kekurangan yang perlu diperiksa sebelum kain siap diolah ke tahap selanjutnya. Kekurangan dapat berupa bagian kain yang rusak, penyusutan yang tidak seragam akibat proses pencucian, sisa sabun, dll. Proses finishing memastikan bahwa kain yang diproduksi siap digunakan dan siap diolah untuk keperluan pakaian konsumen. Tujuan utama dari finishing adalah memberikan penampilan kain yang terbaik yang pada akhirnya dapat menarik minat pembeli.



Monday, 16 April 2012

Printing

Gb.1 Mesin printing kain
Sebelum ditemukan mesin cetak, pewarnaan dan pemberian gambar pada kain dilakukan melalui proses tenun. Mesin cetak tekstil telah berevolusi dari yang sebelumnya menggunakan cetakan dari kayu menjadi secara pengontrolan digital. Dalam industri tekstil modern, proses printing dilakukan sebelum proses pewarnaan kain. Hal ini dapat dilakukan karena dalam pewarna yang digunakan dalam proses printing memiliki zat anti untuk jenis pewarna yang lain. Selain proses memberikan pewarna pada kain, beberapa proses printing dilakukan dengan cara mencabut warna yang ada pada kain.

Zat pewarna yang digunakan di printing modern mengandung zat pewarna dan zat anti untuk pewarna kain jenis yang lain. Setelah zat pewarna ini diaplikasikan di kain, proses selanjutnya adalah menguapkan kain untuk membuat hasil printing lebih tahan lama. Proses selanjutnya adalah pencucian kain dan pengeringan.

Kadangkala, industri tekstil mencoba mengimitasi desain tenunan yang memiliki nilai mahal di pasaran. Untuk membedakan apakah suatu kain memperoleh desainnya dari proses tenun manual, atau melalui printing, kita dapat melihat bagian belakang dari kain. Hal ini karena proses printing hanya memberikan desain pada satu sisi kain, sementara proses tenun manual akan memberikan desain pada kedua sisi.


Friday, 13 April 2012

Bleaching dan Dyeing

Serat dapat diwarnai saat masih berbentuk serat maupun telah berbentuk benang. Pada umumnya pada industri tekstil, serat diwarnai tidak padan saat telah berbentuk kain.

Bleaching adalah proses pemutihan maupun pembersihan berbagai bahan pengotor pada serat melalui proses kimiawi. Proses bleaching pada industri tekstil biasanya seperti berikut:
1. dibasahi
2. direbusdengan air kapur
3. dicuci
4. diberi zat asam
5. dicuci
6. direbus dengan zat basa dan sabun
7. dicuci
8. diberi larutan bleaching (hidrogen peroksida)
9. dicuci
10. diberi zat asam
11. dicuci

Hasil dari proses bleaching adalah serat yang putih bersih yang akan menghasilkan warna yang sangat baik saat diberi warna. Proses pewarnaan adalah perebusan serat pada larutan pewarna lalu serat dikeringkan.


Gb.1 Serat: sebelum dan sesudah di bleaching
Gb.2 Proses dyeing (rumahan)




Thursday, 12 April 2012

Memilin

Proses memilin adalah proses dasar dalam persiapan bahan baku tekstil yaitu benang. Proses ini mencakup beberapa kegiatan yaitu: (menggunakan kapas sebagai contoh)
1. Pembukaan dan Pemurnian
2. Penyisiran
3. Pengumpulan
4. Pemilinan

Kegiatan pembukaan dan pemurnian diperlukan untuk membuka biji kapas dan mengambil serat kapas dari dalamnya. serat kapas tersebut selanjutnya dimurnikan dari berbagai kotoran yang melekat, seperti debu, lumpur, biji, dll.

Selanjutnya serat yang sudah dimurnikan masuk ke dalam proses penyisiran untuk dirapikan. Proses ini penting untuk memastikan saat pemilinan serat sudah dalam posisi paralel yang seragam. Serat kapas lalu dikumpulkan dalam jumlah enam sampai dengan enam belas helai untuk menghasilkan diameter benang yang diinginkan.

Kegiatan terakhir adalah pemilinan serat untuk menjadi benang.


Gb.1 Mesin pembuka biji kapas
Gb.2 Mesin penyisir (combing)

Gb.3 Mesin pengumpul serat
Gb.4 Mesin pemilin




Menenun

Menenun adalah proses mengayam benang menjadi kain. Mesin tenun modern mampu mengerjakan proses ini dengan otomatis dan dapat dioperasikan oleh siapa saja.

Benang yang akan ditenun biasanya diwarnai terlebih dahulu sesuai keinginan. Proses penenunan pada mesin tenun modern sendiri sebenarnya sama saja dengan tenun manual hanya saja menggunakan mesin. Pada dasarnya penenunan dilakukan dengan cara menyusun benang secara mendatar, kemudian memasukkan benang di antaranya.

Pola tenunan sendiri ada bermacam-macam, namun pada dasarnya berasal dari tiga pola berikut:
a. Biasa
b. Twills
c. Sateen

Dari ketiga jenis pola tenunan ini berkembang berbagai jenis pola seperti:
a. Rib Weave
b. Basket Weave


Gb.1 Tenunan pola biasa

Gb.2 Tenunan pola Twill

Gb.3 Tenunan pola sateen


Gb.4 Tenunan pola rib weave
Gb.5 Tenunan pola basket weave

Monday, 9 April 2012

Perbandingan Harga berbagai Serat

Berikut Perbandingan harga berbagai serat pada tahun 1907, memang cukup lama, tetapi semoga dapat dijadikan gambaran sekilas:
Kapas -- $0,14 s.d. $0,28 per kilogram
Flax -- $0,24 s.d. $0,6 per kilogram
Wool -- $0,3 s.d. $0,6 per kilogram
Sutera Mentah -- $14,00 s.d. $20,00 per kilogram

Friday, 6 April 2012

Sutera

Serat Sutera adalah serat terbaik dari seluruh jenis serat yang ada. Serat ini hampir sempurna, sangat halus, dan dalam setiap seratnya dapat memiliki panjang 300m s.d.1200m tanpa terputus. Sutera berbeda dengan jenis serat nabati dan hewani karena sutera tidak terdiri dari sel, melainkan protein.

Penghasil sutera adalah ulat yang menghasilkan sutera sebagai pelindung kepompong saat proses metaformosis. Peternak ulat sutera banyak ditemui di Cina, Jepang, India, Turki, dan Perancis. Sutera yang terbaik berasal dari ulat sutera liar yang pada umumnya menghasilkan sutera yang lebih lembut dibanding ulat yang dibudidayakan.

Proses budidaya ulat sutera dimulai dengan telur ulat yang dibiarkan hingga menetas. Setelah menetas ulat dipindahkan ke kotak dan diberi makan daun mulberry. Saat telah dewasa, ulat memanjat ranting yang diletakkan di kotak dan mulai membentuk kepompong. Sutera keluar dari dua lubang di dekat mulut ulat yang pada awalnya berupa cairan lalu kemudian mengeras menjadi serat sutera. Dengan gerakan yang seperti membentuk angka 8, ulat sutera menjalin sutera dari bagian kepala hingga kaki sampai akhirnya seluruh tubuh ulat tertutupi sutera. Jika ulat sudah berubah menjadi ngengat, dia akan keluar dari kepompong dengan memakan sebagian kepompong. Hal ini dapat merusah serat sutera yang sebelumnya terjalin tidak terputus. Oleh karena itu, kepompong dipanen sebelum ngengat keluar. Kepompong dipanggang dengan suhu rendah untuk membunuh ulat, namun tetap mempertahankan sutera.

Kepompong yang sudah dipanen lalu direndam dalam air sabun hangat untuk memecah ikatan kepompong. Lalu, kepompong akan terurai menjadi serat sutera dan dapat dicari bagian ujung dari serat suteranya. Empat sampai lima serat akan disatukan dan dipintal bersama untuk membentuk benang sutera. Benang tersebut lalu dijemur hingga kering. Setelah kering benang akan menyusut sehingga beberapa benang perlu digabungkan untuk menghasilkan benang dengan diameter yang diinginkan.

Gb.1 Daur hidup ulat sutera (bawah-atas: kepompong, ulat menjalin sutera, kepompong terbungkus sutera, ulat, ngengat)




Thursday, 5 April 2012

Flax

Flax adalah serat kedua yang paling sering dipakai di dunia tekstil. Flax adalah bahan yang digunakan untuk membuat kain linen. Tanaman flax berbentuk mirip padi dan dipanen secara tahunan. Pengolahan flax memerlukan penangan khusus karena banyak zat lain yang perlu dibebaskan dari serat. Dalam pengolahannya, flax perlu menjalani proses khusus yang disebut retting, yaitu proses perendaman flax di dalam air selama beberapa minggu agar serat-seratnya dapat diurai. Bagian yang dipakai dari flax untuk diambil  seratnya adalah kulit bagian batang, sementara bagian yang lain tidak dipergunakan.

Saat serat flax yang bersih sudah didapatkan, serat flax akan memiliki karakter yang berkilau, kuat, dan bertekstur mirip sutera. Serat flax berukuran panjang dan lebih besar dibandingkan kapas. Serat ini kurang elastis dibandingkan kapas. Serat flax merupakan konduktor panas yang baik sehingga kain linen yang dihasilkan akan memberikan karakteristik dingin karena lebih cepat menghantarkan panas tubuh ke udara.

Gb.1 Memanen Flax

Gb. 2 (dari kiri) flax mentah, setelah direting, setelah dibersihkan, dan saat siap digunakan