Gb.1 Kain Tenun Toraja dari Toraja |
Pada zaman primitif, masyarakat tidak menenun kain dengan ukuran yang sangat luas lalu dipotong-potong untuk kemudian dijadikan pakaian. Kain yang mereka tenun sudah dirancang dan disesuaikan dengan tujuan tertentu, misalnya sebagai alas tidur, jubah, atau selimut. Setiap suku dapat memiliki rancangan dan komposisi bahan yang berbeda, disesuaikan dengan bahan-bahan yang tersedia dan bentuk-bentuk yang umum terlihat di sekeliling pemukiman.
Gb.2 Kain Tenun Beragi Betabur dari Brunei |
Desain dari hasil tenunan sangat konvensial dan cenderung monoton. Dekorasi pada kain tenunan seringkali tidak memiliki kaitan dengan fungsi dari kain tenunan tersebut. Pola dan desain yang cenderung monoton ini menjadi semacam ciri khas bagi suatu suku terhadap suku yang lain. Motif dekorasi kain tenun biasanya erasal dari objek natural yang mereka temui dalam kehidupan keseharian.
No comments:
Post a Comment